A.
Pengertian Cloud Computing
Cloud Computing
adalah sebuah model komputasi, dimana sumber daya seperti processor, storange,
network, dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layanan di jaringan
menggunakan pola akses remote. Awan (cloud) adalah metafora dari internet,
sebagaimana awan dalam diagram jaringan
komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi
dari infrastruktur kompleks yang disembunyikan. Ia adalah suatu metode
komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai
suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya melalui internet, tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Menurut makalah
tahun 2008 yang dipublikasikan IEEE Internet Computing , “ Cloud Computing
adalah suatu paradigma dimana informasi secara permanen tersimpan di server di
internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna termasuk
didalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok,
handheld, sensor sensor, monitor dan lain lain
B.
Sejarah Cloud Computing
Cloud computing
adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid
computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a
Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui jaringan global
sendiri dimulai pada tahun 60an. Saat itu muncul
“Intergalactic computer network” oleh J.C.R.Licklider, yang bertanggung jawab atas
pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun 1969.
Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini dapat
terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di manapun.
Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita cita itu terdengar mirip dengan apa yang
kini kita disebut dengan cloud computing”. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan
penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide
mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi
infrastruktur publik, sama seperti the
service bureaus yang sudah ada sejak tahun 60-an.
Semenjak tahun
60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena
terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka
Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata
terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi
Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya
Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi
perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya
Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute
Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan
perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat
menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu lompatan
besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk
menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps.
“Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer
apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google.
Ketika perusahaan tersebut mengirimkan
layanan dalam bentuk yang mudah untuk di
konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat
luas”, menurut Dan Germain, Chief
Technology IT provider Cobweb Solution.
“Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara
lain matangnya teknologi visual, perkembangan
universal banwidth berkecepatan tinggi, dan
perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud.
Turner menambahkan, “cloud computing sudah
menyebar luas hingga kepada para pengguna
Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan
betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di
lakukan dan dikirimkan
melalui cloud”.
C.
Kelebihan cloud computing
1.
Reduce cost
Menghemat biaya dan efesiensi lebih baik karena menggunakan anggaran yang
rendah untuk sumber daya dari sebuah perusahaan
2.
Increase Storage
Perusahaan yang menggunakan cloud computig dapat digunakan sebagai pusat
data, dimana data data tersimpan terpusat dan dapat diakses kesemua pengguna
atau cabang cabang dari sebuah perusahaan. Dan dapat menyimpan lebih banyak
data ketimbang komputer pribadi
3.
Flexibility
Memberikan banyak fleksibilitas dari metode komputansi yang lama dan
dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat dan
berubah ubah.
D.
Faktor keberhasilan dalam implementasi
1.
Security
Bila aplikasi yang digunakan server dapat diakses oleh orang lain lewat
internet. Dengan demikian hacker akan mudah menembus celah tersebut
2.
Performance
Performa
yang harus diberikan teknologi ini harus mencakup seluruh kegiatan para
pengguna. Sumber daya yang diletakkan juga jauh dari pengguna bila dibandingkan
dengan sistem lama yaitu sistem sentralisasi tradisional. Hal tersebut dapat
mengganggu performa
Referensi :
http://www.academia.edu/8304079/Book_Of_Cloud_Computing
Buku : Cloud Computing
Penulis : Elcom
Penerbit : Andi Publisher
Tahun : 2012
Buku : Cloud Computing
Penulis : Elcom
Penerbit : Andi Publisher
Tahun : 2012