Selasa, 08 November 2016

Cloud Computing

A.      Pengertian Cloud Computing
Cloud Computing adalah sebuah model komputasi, dimana sumber daya seperti processor, storange, network, dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layanan di jaringan menggunakan pola akses remote. Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan dalam diagram  jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikan. Ia adalah suatu metode komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya melalui internet, tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Menurut makalah tahun 2008 yang dipublikasikan IEEE Internet Computing , “ Cloud Computing adalah suatu paradigma dimana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna termasuk didalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor sensor, monitor dan lain lain
B.      Sejarah Cloud Computing
Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai pada tahun 60an. Saat itu muncul “Intergalactic computer network” oleh J.C.R.Licklider, yang bertanggung jawab atas pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita cita itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi
infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah ada sejak tahun 60-an.
Semenjak tahun 60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan  perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai  puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google.
Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah untuk di
konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief
Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain matangnya teknologi visual, perkembangan
universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah
menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan  betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan
melalui cloud”.

C.      Kelebihan cloud computing
1.       Reduce cost
Menghemat biaya dan efesiensi lebih baik karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya dari sebuah perusahaan
2.       Increase Storage
Perusahaan yang menggunakan cloud computig dapat digunakan sebagai pusat data, dimana data data tersimpan terpusat dan dapat diakses kesemua pengguna atau cabang cabang dari sebuah perusahaan. Dan dapat menyimpan lebih banyak data ketimbang komputer pribadi
3.       Flexibility
Memberikan banyak fleksibilitas dari metode komputansi yang lama dan dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat dan berubah ubah.
D.      Faktor keberhasilan dalam implementasi
1.       Security
Bila aplikasi yang digunakan server dapat diakses oleh orang lain lewat internet. Dengan demikian hacker akan mudah menembus celah tersebut
2.       Performance
Performa yang harus diberikan teknologi ini harus mencakup seluruh kegiatan para pengguna. Sumber daya yang diletakkan juga jauh dari pengguna bila dibandingkan dengan sistem lama yaitu sistem sentralisasi tradisional. Hal tersebut dapat mengganggu performa







Referensi :
http://www.academia.edu/8304079/Book_Of_Cloud_Computing
Buku : Cloud Computing
Penulis : Elcom
Penerbit : Andi Publisher
Tahun : 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar